Kamis, 29 Juli 2010

Software Lokal Mulai Dipercaya Dunia Usaha

KEPERCAYAAN dunia usaha terhadap peranti lunak (software) buatan lokal kian meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan pengembang software yang ada di Indonesia. Peluang ini harus dimanfaatkan pengembang software lokal dengan fokus pada kebutuhan usaha berskala kecil dan menengah yang jumlahnya diperkirakan mencapai 40 juta perusahaan.

“Karena harganya mahal, software buatan pemain besar dari mancanegara hanya mampu diserap perusahaan besar. Peluang ini harus dimanfaatkan pengembang lokal dengan menyasar perusahaan menengah sebagai pasar potensialnya,” kata Direktur Andal Software Indra Sosrodjojo usai peluncuran buku Strategi Andal Menaklukan Industri Software di Jakarta, Rabu (28/7).

Dia memimpikan industri software nasional dapat berkembang dan besar seperti industri software di Amerika Serikat (AS) dan di negara lain. Potensi pasar yang besar harus digali sehingga dapat menjadi pasar yang besar untuk industri software. Upaya ini tentunya membutuhkan dukungan dari aparat hukum untuk mengurangi tingginya pembajakan software.

“Pembajakan software mematikan tumbuhnya industri software, karena harganya terlalu murah. Industri software baru tidak mungkin dapat bersaing dengan software bajakan yang memang tidak mempunyai biaya development,” katanya.

Pemerintah, kata dia, bisa berperan banyak dalam mendorong pertumbuhan industri software dengan mengambil peran sebagai pemasar software lokal. Dia mencontohkan, Malaysia mempunyai badan yang disebut dengan Multimedia super coridor (MSC) suatu badan negara yang membantu perusahaan software Malaysia untuk bertumbuh dan berkembang, Badan tersebut membantu secara pemasaran, dan penelitian. Kebutuhan software pemerintah Malaysia juga akan diutamakan berasal dari perusahaan perusahaan yang bergabung dalam MSC

Selain itu, pemerintah juga bisa membangungun software park seperti di India dan Tiongkok. Keberadaan software park akan membuat sumber daya akan menjadi satu dan murah seperti koneksi internet dengan jalur yang lebar, harga listrik yang murah, serta pembinaan industri software lebih mudah dan murah.

“Potensi pasar yang cukup besar, seharusnya kita dapat jadikan pasar yang cukup besar pula untuk dapat dinikmati oleh industri industri software lokal, dan merupakan tempat yang subur untuk bertumbuhnya industri software lokal,” tambah dia.

Saat ini, Andal lebih berkonsentrasi pada aplikasi sumber daya manusia (SDM), sistem penggajian (payroll) dan perpajakan. Produk andalannya antara lain Andal Kharisma dan Andal PayMaster.

Pesaing produknya, menurut Indra, adalah pemain besar di bisnis software dunia, semisal SAP atau Oracle. “Tetapi, kami main tidak ke kelas atas tetapi menyasar perusahaan menengah,” kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar