Sabtu, 24 Juli 2010

India Punya Laptop Rp 350 Ribu

INDIA telah mengembangkan sebuah laptop murah seharga US$35 atau sekitar Rp300 ribuan. Bahkan, laptop yang memang diperuntukkan bagi para pelajar itu menggunakan teknologi layar sentuh (touchscreen). Apakabar Indonesia?

Membaca berita tersebut, barangkali ada sebagian orang yang berpikir, alangkah perhatiannya pemerintah India terhadap rakyatnya, tak terkecuali terhadap para pelajarnya. Enak juga jadi pelajar India.

Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India Kapil Sibal mengatakan, laptop tersebut akan diluncurkan akhir pekan ini. Menurut rencana, laptop tersebut ditujukan untuk para pelajar di India. Laptop itu segera diproduksi secara massal.

"Kami telah mencapai era pembangunan pada saat ini. Semua komponen komputer, mulai dari motherboard, chip, prosesor dan konektivitas lainnya hanya senilai US$35, termasuk memori dan segalanya," kata Sibal, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/7).

Dia mengatakan, gadget yang juga menggunakan layar sentuh itu dilengkapi dengan browser internet, PDF Reader dan juga fasilitas untuk melakukan video conference. Laptop itu berjalan dengan menggunakan sistem operasi Linux.

Gadget ini dikembangkan oleh peneliti di Indian Institute of Technology dan the Indian Institute of Science. Nantinya pada 2011, harga gadget tersebut diharapkan dapat turun menjadi sekira US$20 dan US$10.

Sejatinya, pada awal 2009, pemerintah India sudah berencana menghadirkan laptop murah. Bahkan, awalnya, Kementerian Pendidikan India ingin menghadirkan laptop seharga US$ 10 atau sekitar Rp 100 ribu. Tekad itu tak lama berselang setelah guru besar dari Amerika Serikat (AS), Nicholas Negroponte menawarkan laptop seharga US$ 100 dalam program One Laptop Per Child (OLPC).

Ketiga rencana menghadirkan laptop seharga US$ 10 itu dimunculkan, gaungnya menyebar kemana-mana dan langsung mendapat dukungan luas. Penerbit buku siap menyumbangkan sebagian teks buku untuk dimasukkan dalam laptop tersebut. Perguruan tinggi berlomba menawarkan temuan dan disainnya.

Vellore Institute of Technology, Indian Institute of Technology di Madras, Institute Sains di Bangalore, dan perusahaan negara Semiconductor Complex ikut menyumbangkan ide-idenya. Laptop itu rencananya memiliki memori RAM 2 GB, dengan konektivitas WiFi.

"Laptop tersebut dibandrol pada harga US$ 10. Jika para orang tua ingin menghadiahkan sesuatu untuk buah hatinya, mereka dapat dengan mudah membeli laptop ini," ujar pejabat Kementerian Pendidikan India, RP Agrawal, awal tahun lalu.

Agrawal berharap laptop itu bisa menjadi laptop pelajar dan mahasiswa di India. Pemerintah India berharap laptop murah itu bisa dipakai di 18 ribu sekolah tinggi dan 400 universitas. Laptop itu diberi nama Sakshat dan diharapkan bisa dijual dengan harga 500 rupee atau sektiar Rp 121.373 per unit.

Apakabar Indonesia

Pemerintah Indonesia, sebenarnya pernah pula mengemukakan niatnya untuk menghadirkan laptop murah bagi pelajar nasional. Yakni, ketika Chairman Intel Corp Craig R Barrett berkunjung ke Indonesia, yang hampir bersamaan dengan kedatangan bos Microsoft Bill Gates pada 2008.

Namun, rencana itu tak kunjung berujung. Bahkan, baru-baru ini tersebar kabar bahwa Kementerian Pendidikan Nasional sudah menunjuk Zyrex, vendor PC lokal, untuk membuat laptop dengan harga terjangkau itu. Pemerintah Indonesia tidak menyebutnya murah, tapi terjangkau, karena memang harganya masih sekitar US$ 200-300 per unit.

Ada beberapa produk PC murah yang ditawarkan, meski tak ada yang semurah laptop yang ditawarkan India. Sebut saja Zyrex yang menawarkan netbook seharga Rp 3 juta atau Skybee yang menawarkan SkyPad (mirip iPad) dengan harga Rp 2,5 juta, serta PT Elevo Technologie Indonesia (ETI) yang menawarkan netbook seharga Rp 998 ribu.

Namun, semua itu adalah inisiatif swasta, yang murni bisnis, bukan inisiatif yang datang dari pemerintah. Semoga kelak!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar