Jumat, 16 Juli 2010

Ponsel Lokal Geser Ponsel Global

DUA vendor ponsel lokal makin berkibar dan masuk dalam Top Five dalam pasar ponsel di Indonesia. Nexian dan HT Mobile. Namun, TiPhone yakin bisa menggeser kedua vendor itu dalam tahun ini dan tahun depan.

Mengutip data yang dikeluarkan GfK pada Mei 2010, General Manager PT Sinar Jaya Sukses Mandiri (HT Mobile) Nuramin mengatakan, pemimpin pasar ponsel di Tanah Air adalah Nokia dengan pangsa 45%, Samsung berada di tempat kedua dengan pangsa 12%. Di tempat ketiga Nexian (7%), Sony Ericsson (6%), dan HT Mobile (5%).

“Tahun ini, daftar lima besar vendor ponsel di Indonesia mulai diisi ponsel lokal. Yang mengejutkan, posisi ketiga sudah ditempati Nexian, dan posisi keempat dan lima diperebutkan oleh HT Mobile, Sony Ericsson, dan LG. Tiap bulan, pemenang di posisi keempat dan kelima selalu berubah,” kata Nuramin di Jakarta, Kamis (15/7).

Selama ini, lima besar vendor ponsel di Indonesia didominasi vendor ponsel asing, seperti Nokia, Samsung, Sony Ericsson, LG dan Motorola. Sekarang vendor ponsel lokal yang jumlahnya sangat banyak mulai bermain. “Secara umum, pangsa pasar seluruh vendor lokal sudah mencapai sekitar 30%,” kata Nuramin.

Sejumlah vendor memperkirakan penjualan ponsel di Indonesia pada 2010 mencapai 45-50 juta unit atau tumbuh sekitar 23% dari tahun sebelumnya. Pangsa pasar gabungan pemain lokal pun diestimasi mencapai 35% pada akhir 2010.

Dengan penjualan ponsel rata-rata 1,7 juta per bulan, kompetisi global-lokal dalam mengapalkan ponsel dan merebut pasar semakin ketat. “Market size tersebut berdasarkan survei. Kondisi di lapangan menunjukkan penjualan rata-rata mencapai 3-3,5 juta per bulan,” ujar Nuramin.

Sementara itu, Presdir PT Metrotech Jaya Komunika (Nexian) Martono Jaya Kusuma sangat optimistis bisa mempertahankan dominasinya sebagai vendor ponsel lokal nomor satu di Tanah Air. Pada tahun lalu, Nexian berhasil menjual sebanyak tiga juta unit ponsel. “Pada tahun ini, kami targetkan bisa mencapai lima juta unit,” kata dia.

Kalahkan Nexian

Ponsel lokal lain yang juga termasuk besar adalah TiPhone. Menurut Presdir TiPhone Hengky Setiawan, penjualan ponsel antara TiPhone dan HT Mobile selalu bersaing. Pada bulan tertentu, penjualan TiPhone lebih tinggi dari HT Mobile, tapi pada bulan lain kalah.

“Namun, pada tahun ini kami yakin bisa mengalahkan HT Mobile dan Sony Ericsson untuk menempati posisi keempat. Pada tahun depan, bahkan, kami yakin bisa mengalahkan Nexian dan kami bertenger di posisi kedua,” kata Hengky.

Kalau Nuramin mengatakan, rata-rata penjualan ponsel Nexian sebanyak 126 ribu per bulan, dan HT Mobile 90 ribu. Hengky mengatakan, penjualan TiPhone berkisar 90 ribuan juga per bulan. “Pernah juga dalam satu bulan, penjualan kami mencapai 100 ribu,” kata dia.

Menurut Hengky, untuk merealisasikan target itu, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi, termasuk menggandeng Telkomsel untuk memasarkan ponsel secara bundling. “Dari sini kami targetkan bisa memasarkan tiga juta ponsel,” kata dia.

Selain itu, lanjut Hengky, pihaknya juga menghadirkan ponsel dengan harga terjangkau dan fitur yang mengikuti tren pasar. Misalnya, ketika orang membicarakan ponsel Qwerty yang mirip BlacBerry, TiPhone juga mengeluarkan ponsel Qwerty dengan harga terjangkau. Kini, TiPhone juga menghadirkan dua ponsel Android sekaligus dengan harga sekitar Rp 1,5 jutaan.

Menurut Direktur Pengembangan TiPhone Lily Salim, pada tahun ini telah meluncurkan delapan ponsel baru. Selain dua ponsel Android, ada ponsel kesehatan (S118) yang bisa merekam detak jantung penggunanya. “Delapan ponsel itu akan kami luncurkan hingga September ini. Setelah itu, kami akan luncurkan lima seri ponsel terbaru lagi,” kata Lily.

Disamping itu, Hengky menambahkan, strategi yang ditempuh TiPhone adalah menambah jaringan sehingga lebih dekat kepada masyarakat. “Kami juga terus mengembangkan pasar dengan menambah titik layanan. Kalau sekarang kami baru hadir di 40 kota, hingga akhir tahun ini kami targetkan bisa hadir di 128 kota,” kata dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar