Senin, 05 Juli 2010

XL Fokus Jangkau Pelosok

PT XL Axiata Tbk (XL) terus memperluas jangkauan layanannya ke wilayah terpencil Indonesia. Prioritas tersebut diikutsertakan dalam target pembangunan 1.500-2.000 base transceiver station (BTS) sepanjang tahun ini.

Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengatakan sebagian besar BTS akan dibangun di daerah-daerah terpencil. Hingga pertengahan tahun ini, XL telah membangun sekitar 1.000 BTS. Investasi untuk BTS tersebut dapat lebih efisien melalui strategi infrastructure sharing yang diyakini dapat menekan biaya hingga 40%.

“Dari setiap BTS yang dibangun dengan biaya sekitar Rp2 miliar, operator, rata-rata XL menghasilkan Rp70 juta/bulan,” jelas Hasnul di sela peresmian infrastruktur jaringan XL di Maluku dan Pulau Gersik-Belitung, di Ambon, Jumat (2/7).

Hasnul mengatakan, penghasilan rata-rata BTS dapat berlipat hingga Rp125-150 juta jika belum ada kompetitor yang menggelar layanan seluler di daerah yang sama. Namun, nilai tersebut biasanya akan turun secara perlahan seiring masuknya operator lain.

XL kian gencar menggarap potensi ekonomi di luar zona padat melalui perluasan jaringan. “Kalau di wilayah Jawa-Bali-Lombok kami melakukan penambahan kapasitas, sedangkan di pelosok kami membangun coverage,” kata Hasnul.

Sementara itu, Plt Dirjen Postel Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan menyambut baik upaya operator untuk memperluas jangkauan layanan ke pelosok. “Kami sangat mengapresiasi operator yang terus membangun akses telekomunikasi kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil,” kata dia.

Upaya ini, kata Dirjen yang akrab disapa Iwan ini, diharapkan dapat mengimbangi program akselerasi akses telekomunikasi di seluruh perdesaan di Tanah Air dalam proyek desa berdering dalam rangka universal service obligation (USO). Proyek desa berdering dalam rangka USO bagi 31.824 desa itu dikerjakan oleh Telkomsel (25 ribu desa lebih) dan sisanya digarap PT Indonesia Comnet Plus (Icon+) ini.

Perluas Jangkauan

Operator yang mayoritas sahamnya dikuasai Axiata Group ini juga meresmikan base station controllers (BSC) di Ambon serta BTS pertama di Pulau Gersik, Bangka Belitung. XL menggandeng vendor jaringan Huawei sebagai penyedia BTS di wilayah Maluku dan Bangka Belitung.

“Secara bertahap, kami akan terus memperluas jangkauan di Kepulauan Maluku, termasuk propinsi Maluku Utara yang saat ini tengah dalam tahap pembangunan infrastruktur,” kata Hasnul.

BSC merupakan perangkat yang berfungsi menjaga sekaligus memaksimalkan kualitas jaringan seiring terus meningkatnya jumlah pelanggan. Saat ini, XL telah mengoperasikan satu BSC di Ambon dengan 20 BTS yang tersebar di pulau-pulau kecil seperti Saparua, Masohi, Seram, Buano, Haruku, serta Banda. XL telah melayani hampir 21 ribu pelanggan di Maluku sejak kehadiran operator tiga besar ini tiga tahun silam.

XL pun menempatkan mobile switching centre soft (MSCs) sebagai pusat koneksi trafik pelanggan di Ambon dengan kapasitas hingga 500 ribu pelanggan. “Kami berharap jaringan XL di daerah ini dapat mendukung penyelenggaraan Sail Banda 2010 sekaligus dunia pariwisata Maluku dan Indonesia Timur,” kata Hasnul.

Berdirinya BTS di Pulau Gersik itu merupakan BTS XL yang ke-20.705 sehingga menjadikan operator ini sebagai satu-satunya penyedia jasa seluler di pulau yang memiliki 2.500 keluarga tersebut. Peresmian layanan XL ini juga dihadiri Bupati Belitung Darmansyah Husein melalui konperensi video.

Secara total, XL telah melayani lebih dari 450 ribu pelanggan di Bangka Belitung dengan komposisi 143 ribu pelanggan di Belitung dan 307 ribu pelanggan yang berdomisili di Bangka. XL didukung infrastruktur 275 BTS (2G/3G) di propinsi tersebut.

Hasnul mengklaim infrastruktur XL telah mencakup sekitar 90% populasi di seluruh Indonesia. Jangkauan tersebut juga menjadi dasar target yang dicanangkan XL untuk meraih 38 juta pelanggan pada akhir 2010.

Hingga semester I 2010, XL telah melayani sekitar 35 juta pelanggan. Pendapatan XL juga tumbuh 42% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp4,2 triliun. Dengan belanja modal yang disiapkan tahun ini sebesar US$400 juta, XL menargetkan pendapatan 2010 sebesar Rp15,99 triliun atau meningkat 15% dibanding tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar