Kamis, 24 Juni 2010

Bakrie Telecom Pisahkan Bisnis Broadband

PT BAKRIE Telecom Tbk meresmikan kehadiran anak usaha baru yang akan fokus memasarkan layanan internet nirkabel berkecepatan tinggi berbasis CDMA teknologi EVDO. Anak perusahaan itu adalah PT Bakrie Connectivity dan direktur utamanya adalah Erik Meijer.

”Kehadiran Bakrie Connectivity akan menjawab sekaligus memenuhi keinginan para pengguna internet broadband di Indonesia. Hal ini disebabkan karena potensi internet broadband sangat luar biasa di Indonesia,” kata Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Anindya N Bakrie di Jakarta, Rabu (23/6).

Anindya menjelaskan, data International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan, pada 2009 ada 30 juta pengguna internet di Indonesia atau penetrasinya baru mencapai 12,5%. Sedangkan data sebuah lembaga konsultan dan riset bisnis internasional menyatakan akan ada 234 juta pelanggan selular di Indonesia atau 90% dari populasi penduduk pada 2014. Dari jumlah tersebut 20% diproyeksikan menjadi pelanggan 3G dan kontribusi pendapatan mobile data akan tumbuh 40%.

Demikian pula pertumbuhan distribusi komputer tumbuh antara 25-30% setiap tahun. Data IDC memperlihatkan, pada 2009, distibusi komputer ada 2,5 juta dan diperkirakan naik menjadi 3,5 juta pada tahun ini. Pertumbuhan distribusi komputer itu turut mendukung perkembangan penggunaan internet di Indonesia.

“Kami yakin kehadiran anak usaha baru (Bakrie Connectivity) ini dapat menjawab keinginan pengguna internet broadband untuk tetap up to date dan exist di media-media pertemanan sosial, seperti Facebook, Twitter, Myspace dan lainnya,” kata Anindya.

Bakrie Connectivity ada untuk masyarakat yang bermobilitas tinggi, di mana kebutuhan untuk dapat mengakses internet broadband menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Bakrie Connectivity tidak hanya akan mendorong tumbuhnya akses internet, tapi juga menciptakan positive consumer experience.

Anindya menegaskan komitmennya untuk tetap memberikan layanan akses internet terjangkau, mudah, serta keinginan untuk berkontribusi pada kemajuan telekomunikasi nasional. ”Kami berupaya untuk menjauhkan kesan rumit ketika pengguna mulai mengakses internet. Mulai dari koneksi pertama hingga surfing ke berbagai website akan kami permudah. Tinggal pasang alatnya”, kata Anindya.

Investasi US$ 100 Juta

Sementara itu, Direktur Utama PT Bakrie Connectivity Erik Meijer mengatakan, untuk mengembangkan Bakrie Connectivity, PT Bakrie Telecom Tbk merencanakan investasi senilai US$ 100 juta pada tahun ini. Nilai investasi ini diperhitungkan sebagai upaya membesarkan penetrasi pasar dalam bisnis layanan data yang baru berkisar 10%.

Dia mengakui, penetrasi tersebut terbilang kecil di tengah pertumbuhan teknologi digital yang pesat di seluruh dunia. Sebagai perbandingan, di Amerika dan Eropa penetrasi pasar bisnis serupa sudah lebih dari 40%.

”Itu sebabnya terbuka peluang bagi Bakrie Connectivity untuk memperbesar raihan penetrasi pasar (market share) di dalam negeri. Apa dan bagaimana strategi produk, pemasaran dan jenis layanannya akan disampaikan dalam peluncuran produk Bakrie Connectivity yang akan kami gelar dalam satu dua hari ke depan,” kata Erik.

Disamping itu Bakrie Connectivity juga berhasil menggandeng sebuah perusahaan berkelas internasional. Kerja sama ini akan memberikan pengalaman baru untuk para pengguna internet di Indonesia. Sayangnya Erik masih enggan menjelaskan siapa mitra internasionalnya tersebut.

”Tunggu 1 hari lagi ketika kami perkenalkan produk baru Bakrie Connectivity. Yang pasti pelanggan akan mengalami sensasi yang jauh berbeda dibanding pengalaman berinternet selama ini. Ini ciri khas Bakrie Connectivity dan akan kami pertahankan sebagai nilai lebih kepada pelanggan,” ujar dia.

Erik menekankan, kehadiran Bakrie Connectivity akan semakin memperkuat komitmen Bakrie Telecom dalam membuka akses telekomunikasi yang handal dan terjangkau. ”Keyakinan kami tetap tak berubah bahwa komunikasi adalah hak dasar setiap manusia Indonesia. Tugas kami memfasilitasinya dan untuk itulah kami hadir,” tegasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar