Kamis, 03 Juni 2010

Internet Mobile Lebih Populer di Indonesia

SITUS jejaring sosial masih menjadi pemicu utama pertumbuhan penggunaan layanan internet bergerak di Indonesia. Selain itu, pengakses internet melalui telepon seluler (ponsel) atau layar kecil (small screen) makin banyak.

Penelitian yang dilakukan PT Taylor Nelson Sofres (TNS) Indonesia pada awal 2010 membuktikan, penggunaan ponsel untuk mengakses internet lebih tinggi dibandingkan melalui komputer (PC).

Survei yang didukung Yahoo Indonesia ini dilakukan terhadap 1.500 pengguna internet di tujuh kota urban di Indonesia. TNS mencatan 48% responden mengakses internet melalui ponsel, sedangkan tahun lalu hanya 26%.

Survei International Data Corporation (IDC) dalam New Media Market Model juga mencatat penetrasi internet mobile di Indonesia meningkat dari 63,4% pada 2009 menjadi 69% pada 2010. IDC juga memperkirakan, penetrasi internet mobile akan mencapai 73,2% pada 2011. Saat ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 25,4 juta.

“Pengguna internet di Indonesia lebih memilih berselancar menggunakan ponsel karena lebih terjangkau dengan dukungan paket data unlimited,” kata Business Director TNS Indonesia Khartik Venkatakrishnan di Jakarta, belum lama ini.

Sebanyak 77% responden terbukti memanfaatkan internet untuk membuka situs jejaring sosial, meningkat 19% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akses jejaring sosial telah menggeser penggunaan email serta instant messaging sebagai media berinteraksi. Facebook menjadi situs yang paling diminati dengan populasi sekitar 24 juta akun di Indonesia saat ini.

Popularitas penggunaan akses jejaring sosial di Indonesia melalui ponsel menjadi fenomena yang unik. “Di negara-negara lain, orang menggunakan PC untuk mengakses internet sebelum akhirnya menggunakan ponsel. Tetapi, di sini terbalik,” ungkap Karthik.

Kurangnya infrastruktur sambungan internet jaringan tetap (fixed-line) dan harga PC yang lebih tinggi dibandingkan harga ponsel menjadi penyebab fenomena tersebut, khususnya di daerah-daerah terpencil.

Temuan-temuan dalam Net Index TNS ini memastikan peluang-peluang bisnis dapat diraih dari komunitas online yang semakin berkembang dan aktif. “Kami percaya Indonesia merupakan pasar yang bertumbuh paling cepat utuk internet dan berharap dapat lebih mendalami interaksi dengan orang-orang Indonesia melalui media online dan pengiklan lokal,” papar Budi Putra, Country Editor Yahoo Indonesia.

Dia mengatakan, temuan yang disajikan melalui kajian Net Index memungkinkan merek-merek serta pengiklan untuk menjangkau jutaan orang di Yahoo setiap bulan.

Yahoo juga telah mengakuisisi portal jejaring sosial berbasis lokasi geografis Koprol baru-baru ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperbesar audiens serta peluang bisnis Yahoo di area lokal. Koprol saat ini telah menjaring sebanyak 75 ribu akun pengguna.

Meskipun penetrasi internet mobile meningkat, ceruk bisnis iklan melalui media online di Indonesia terbilang masih kecil. Survei lembaga riset Nielsen sepanjang tahun 2009 menunjukkan belanja iklan pada media online masih kurang dari 1% dari total belanja iklan sebesar Rp48,5 triliun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar