Selasa, 22 Juni 2010

Telkomsel Uji Coba LTE di Tiga Kota

TELKOMSEL menguji coba implementasi teknologi Long Term Evolution (LTE) di tiga kota, Jakarta, Denpasar dan Medan. Namun, pemerintah menegaskan, teknologi akses internet supercepat ini baru bisa diterapkan secara komersial dua atau tiga tahun lagi.

Demikian ditegaskan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring usai menyaksikan Demo Research and Development LTE Telkomsel di Jakarta, Senin (21/6). Hadir pada acara itu Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono, dan Direktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Ermady Dahlan.

"Implementasi LTE itu masih panjang karena perlu riset-riset lebih dalam. Kami juga perlu menyiapkan regulasi dan tender lisensinya. Untuk tender saja butuh waktu delapan bulan. Jadi, mungkin dua tahun lagi LTE akan fully commercial," kata Tifatul.

Sebagai tahap awal, pada uji coba LTE di Jakarta, Telkomsel menggandeng mitra vendor jaringan asal Tiongkok, Huawei. Sedangkan untuk uji coba Dual Carrier HSPA+ di Medan, Telkomsel bekerja sama dengan Ericsson dan dengan Nokia Siemens Networks (NSN) di Denpasar. Ke depan, seluruh mitra Telkomsel (Huawei, Ericsson, NSN, dan ZTE) akan menggelar uji coba LTE dan Dual Carrier HSPA+.

Uji coba LTE di Jakarta dilakukan di Hotel Grand Melia ke kantor R&D Telkomsel di Buaran. Frekuensi yang digunakan 1800 MHz selebar 10 MHz dan hasilnya adalah kecepatan akses internet hingga 69,5 megabit per detik (Mbps). Hasil ini masih jauh dari kemampuan yang bisa diberikan LTE, yang bisa menghadirkan akses internet berkecepatan 172 Mbps.

Dalam uji coba di Denpasar, Telkomsel mengadakannya di Hotel Hard Rock yang diteruskan ke kantor Telkomsel di Renon. Uji coba itu menggunakan frekuensi 2100 MHz, dan hasilnya adalah kecepatan akses internet hingga 41,9 Mbps. Uji coba di Medan, Sumatera Utara diadakan di Hotel Aryaduta dan kantor Telkomsel di Jalan Amir Hamzah pada frekuensi 2100 MHz. Hasilnya adalah kecepatan akses internet rata-rata 42,3 Mbps.

Pada kesempatan itu, Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, uji coba LTE ini membuktikan keseriusan operator terbesar di Indonesia dan terbesar keenam di dunia itu untuk memandu industri telekomunikasi seluler menghadapi evolusi teknologi terkini. “Kesiapan dalam menguji coba teknologi LTE ini makin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi, sekaligus memandu perkembangan industri seluler di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Telkomsel juga menjalin kerja sama riset dengan tiga perguruan tinggi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Institus Teknologi Telkom (ITT).

Dalam uji coba LTE ini, Telkomsel melakukan pengkajian teknis maupun bisnis, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi guna menggelar LTE, kebutuhan investasi baru, serta pendayagunaan investasi yang ada untuk pengembangan implementasi LTE. Telkomsel ingin menghadirkan layanan mobile broadband berkecepatan hingga 150 Mbps (downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi lain.

Sarwoto menjelaskan, Telkomsel saat ini memiliki pelanggan 86 juta, dengan jumlah pelanggan data (internet) sebanyak 16 juta. Saat ini Telkomsel memiliki 30 ribu lebih base transceiver station (BTS), dengan lebih dari 5.000 Node-B atau BTS 3G di 150 kota. Telkomsel adalah operator pertama yang menggelar layanan mobile broadband berteknologi high speed packet access plus (HSPA+) dengan kecepatan 21 Mbps di 24 kota. Yakni, pada 4 November 2009.

Kali ini, Telkomsel memelopori uji coba LTE. Pada 2005, operator ini juga yang pertama menguji coba teknologi generasi ketiga (3G), dan menjadi operator pertama menghadirkan layanan 3G secara komersial (2006), dan menghadirkan layanan mobile broadband Flash dengan teknologi HSDPA pada 2007, dan Next Generation Flash pada 2009 dengan teknologi HSPA+.

Teknologi HSDPA dan HSPA+ sejatinya masih berbasis 3G yang masih terus berevolusi ke Dual Carrier HSPA+ yang mampu mengantarkan data berkecepatan 42 Mbps, Multi Carrier (84Mbps), dan Multi Carrier dengan didukung antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) 2x2 (168 Mbps). Sedangkan LTE adalah teknologi 4G yang menjanjikan kecepatan 172 Mbps. Teknologi ini akan berevolusi ke LTE Advance yang menawarkan kecepatan hingga 300 Mbps, 600 Mbps atau bahkan 1 Gbps dengan teknologi Multi Carrier dan MIMO 4x4.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar