Kamis, 10 Juni 2010

Dell Bidik Posisi Ketiga di Pasar Notebook

PERSAINGAN notebook di Indonesia cukup ketat, terutama di segmen menengah ke bawah. Dell bertekad masuk dalam tiga besar pemasok laptop terbanyak di Indonesia.

Vendor komputer dari Amerika Serikat (AS) ini akan menghadirkan laptop beragam desain wah dan dengan pilihan warna yang menarik. Meski sulit menggeser HP dan Acer yang kini berada di peringkat pertama dan kedua, Dell ingin menggeser Toshiba di pasar notebook.

“Sebentar lagi kami akan mampu menyalip Toshiba di pasar notebook. Kami ingin lebih inovatif. Saat ini spesifikasi bukan lagi menjadi faktor utama bagi konsumen saat memutuskan membeli notebook, melainkan dari sisi desain, penampilan, dan pilihan warna,” kata Direktur dan Country Manager Dell Indonesia Pieter Lydian usai peluncuran Laptop Inspiron R di Bandung, Rabu (9/6)

Dia menjelaskan, saat kompetitor hanya memiliki dua atau tiga pilihan desain dan warna, Dell menghadirkan hingga tujuh warna yang berbeda yang bisa dipilih pengguna. Pelanggan juga bisa memilih sendiri desain cover untuk notebook-nya. Ada lebih dari 200 desain yang bisa dipilih.

“Kami juga memastikan seluruh pilihan warna yang kami tawarkan tersedia di pasar. Tidak seperti kompetitor yang warna-warna tertentu sulit didapatkan pengguna,” ujar dia.

Secara umum, pada kuartal I 2010, lanjut Pieter, bisnis Dell di Indonesia mampu tumbuh 22% atau di atas pertumbuhan industri (komputer). Kondisi Indonesia yang sudah mulai lepas dari bayang-bayang krisis ditambah kekuatan Dell pada segmen korporasi, menurut Pieter, dapat menjadi pendorong tercapainya target tersebut.

Menurut dia, Dell yang kekuatan utamanya berada di pasar korporasi mulai melebarkan fokus bisnisnya untuk menyasar solusi jasa layanan. "Dulu kami hanya menjual komputer atau notebook ke end-user, kini kami juga jual jasa pelayanan dan fasilitasnya," ujarnya.

Pieter mengumpamakan, untuk membuat laboratorium komputer di sebuah sekolah, Dell tidak hanya menjual produk (hardware), tapi juga menyediakan konsultasi hardware dan software, sistem dan layanan lain. "Jadi, seperti jual sebuah paket," kata Pieter.

Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya membentuk layanan 24 jam bagi pelanggan yang dikenal dengan Dell ProSupport. Awalnya Dell ProSupport hanya berada di 10 kota, kini telah menjangkau 220 kota di seluruh Tanah Air dan ada di tiap ibukota provinsi.

Bila perangkat komputernya mengalami kerusakan, pelanggan cukup menghubungi Dell ProSupport. Dalam tempo singkat, teknisi Dell akan datang berikut suku cadangnya untuk mengatasi masalah hardware maupun software. "Pelanggan yang sedang di luar kota maupun di luar negeri pun kami layani dan kami datangi," kata dia.

Fokus Benahi UKM

Pieter mengatakan, sejak awal Dell selalu fokus pada product base (PC, notebook, dan server) dengan kekuatan utama berada di segmen korporasi. Dari total pendapatan Dell Indonesia, sekitar 60% didominasi pasar korporasi.

Tahun ini, kata dia, pihaknya ingin fokus menggarap pasar usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Sebagai usaha dinamis, Pieter menilai, UKM membutuhkan solusi teknologi informasi (TI) yang efisien dan mudah dikelola.

"Untuk pasar konsumer, kami sudah cukup baik, kira kira di atas 60% pada kuartal I tahun ini. Namun untuk UKM justru turun dari 48% tahun lalu menjadi 31% sekarang ini. Kami akan kuatkan penetrasi pasar UKM ini, salah satunya dengan produk andalan kami laptop Vostro," kata Pieter.

Menurut dia, salah satu faktor penghambat perkembangan pelaku UKM di Indonesia adalah keterbatasan investasi di bidang TI. Berdasarkan kajian, baru 25-27% UKM di Indonesia yang sudah mengaplikasikan TI dalam menunjang usaha mereka. Padahal, aplikasi TI, terutama server, bertujuan menjaga data tetap aman dan terorganisasi. Utamanya, untuk pembuatan catatan keuangan, kinerja dan produktivitas, pengembangan produk, dan personalia.

"UKM memiliki potensi yang besar. Dalam negara yang berekonomi kuat, UKM-nya juga kuat , jadi kami akan serius mengarap pasar ini," katanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar