Senin, 21 Juni 2010

Lintasarta Incar Petumbuhan Pendapatan 20%

PT APLIKANUSA Lintasarta (Lintasarta) menargetkan pendapatan perusahaan tumbuh 15-20% pada 2010. Target tersebut dicanangkan setelah perusahaan meraih pendapatan sektiar Rp 1,25 triliun pada tahun lalu.

“Kami ingin pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata pasar, sekitar 15-20%,” kata Direktur Utama Lintasarta Samsriyono Nugroho kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (18/6).

Untuk mencapai target itu, Lintasarta mulai membidik wilayah di luar Pulau Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan. Daerah di luar Jawa ini memiliki potensi pasar, khususnya untuk microbanking.

“Kalau dilihat tren layanan telekomunikasi dan data di Pulau Jawa mulai stagnan. Sementara itu kebutuhan di daerah seperti Sumatera dan Kalimantan mulai tumbuh besar,” jelas Samsriyono, yang baru saja dilantik menjadi dirut Lintasarta menggantikan Noor SDK Devi.

Lintasarta masih mengandalkan layanan jaringan data dan telekomunikasi untuk korporasi, khususnya di sektor perbankan dan multifinance sebagai pendulang pendapatan. Sektor itu, kata Samsriyono, masih menyumbangkan sekitar 50-60% dari total pendapatan kepada perusahaan.

Sementara itu, Lintasarta juga menargetkan bisa membangun jaringan internet kecamatan yang baru dimenangkannya dalam tender belum lama ini. Seluruh paket pengerjaan Internet Kecamatan dalam kerangka Universal Service Obligation (USO) itu diharapkan rampung pada November 2010.

“Kami sudah meresmikan internet kecamatan di So'e, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai kecamatan pertama. Sekarang kami menargetkan paket pengerjaan 7 selesai pada Agustus 2010,” tegas dia.

Anak perusahaan PT Indosat ini mendapat mandat dari pemerintah untuk pengerjaan paket 7, 8, dan 9. Paket 7 mencakup 90 Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Bali, 125 PLIK di Nusa Tenggara Barat, dan 213 PLIK di Nusa Tenggara Timur. Paket 8 terdiri atas 173 PLIK di Kalimantan Barat, 156 PLIK di Kalimantan Selatan, 132 PLIK di Kalimantan Tengah, dan 158 PLIK di Kalimantan Timur. Lintasarta juga mengerjakan paket 9 yang meliputi 84 PLIK di Maluku, 74 PLIK di Maluku Utara, 103 PLIK di Irian Barat, serta 207 PLIK di Papua.

Adapun nilai kontrak empat tahun yang diberikan untuk paket pekerjaan 7 sebesar Rp92,05 miliar, paket pekerjaan 8 senilai Rp143,86 miliar, dan paket pekerjaan 9 dengan nilai kontrak Rp116,90 miliar. Lintasarta akan menyediakan total 1.515 PLIK di tiga lokasi itu.

“Kami melihat proyek ini untuk jangka panjang dimana masyarakat di daerah dapat melek internet. Kalau industri di daerah tumbuh, bank dapat melakukan penetrasi, dan kami bisa mengambil peluang dari situ,” kata Samsriyono.

Pergantian Dirut

Pada 27 Mei 2010, manajemen Lintasarta menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang menyetujui perubahan susunan Dewan Direksi Perseroan. Samsriyono Nugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Usaha dipercaya menjadi dirut Lintasarta menggantikan Noor SDK Devi. Sedangkan Dido Priyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan dipercaya untuk menggantikan posisis Samsriyono.

Samsriyono berharap Lintasarta tidak hanya dikenal masyarakat sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi data dan internet untuk korporasi, melainkan sebagai penyedia solusi terhadap kebutuhan korporasi melalui produk value added service (VAS) seperti Data Center, Video Conference, VSAT IP, Frame Relay, Managed Service, Corporate Mailer, sampai SMS Corporate.

“Saya ingin membuat Linasarta menjadi perusahaan yang lebih adaptable terhadap kebutuhan pelanggan, mulai dari jaringan hingga aksesorisnya,” ungkap Samsriyono.

Lintasarta mulai mengembangkan portofolio layanan dengan masuk sebagai pemain konten. Saat ini, layanan konten mulai dikembangkan oleh anak perusahaan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar