Jumat, 20 Agustus 2010

Canon Kuasai 12,5% Pasar Camcorder

SELAMA semester I 2010, total penjualan camcorder berbagai merek dan jenis di Indonesia mencapai 55 ribu unit. Dari jumlah tersebut, Canon menguasai pangsa pasar 12,5%. Untuk meningkatkan penguasaan pasar pada tahun ini, Canon fokus menggarap production house (PH) dan broadcaster.

"Langkah ini bagian dari strategi marketing, kami fokus mendekati PH-PH,” kata Direktur Canon Division PT Datascrip Merry Harun di Jakarta, belum lama ini.

Canon, kata dia, memiliki camcorder terbaru untuk videografer profesional yang mengedepankan inovasi terkini, yaitu Canon XF 305 dan XF 300.

Menurut dia, target penjualan Canon XF 305 dan 300 pada 2010 mencapai 50 hingga 100 unit yang pangsa pasarnya tertuju ke rumah produksi untuk membuat film, dan juga media televisi untuk di studio. Dengan camcorder, Canon pun banyak bekerja sama dengan MetroTV dalam mendukung citizen journalism serta film-film indie.

Harga camcorder Canon XF 300 dijual dengan harga Rp 79,65 juta per unit dan Canon XF 305 dibanderol dengan harga Rp 90,81 juta per unit.

"Canon XF 300 dan 305 sengaja dirancang untuk videografer profesional yang tidak hanya mengharapkan kualitas terbaik dalam menghasilkan video High Definition (HD) tapi juga kenyamanan saat pengoperasian dan proses editing setelahnya," ujar dia.

Produk inovasi baru dari Canon ini dilengkapi dengan perekaman berbasis Codec untuk menghasilkan video beresolusi 1920 x 1080. Video, audio, dan metadata digabungkan ke dalam satu file tunggal dengan menggunakan Material Exchange Format (MXF). Untuk memudahkan pengguna mentransfer file ke komputer, terdapat Dual Slot Kartu Swappable dan UDMA CF Card.

Canon juga bekerja sama dengan pengembang software ternama, seperti Adobe, Apple, Avid dan Grass Valley agar camcorder dapat terhubung baik dengan program perangkat lunak yang sering digunakan dalam produksi video dan industri penyiaran. Lensa terintegrasi dengan sistem SuperRange berupa Optical Image Stabilizer (OIS) dengan fitur Dynamic dan Powered Mode.

“Kami optimistis demand-nya besar karena banyak televisi lokal bermunculan,” ujar dia. Untuk meningkatkan keahlian pengguna terhadap camcorder profesional, Canon menyelenggarakan kelas-kelas pelatihan di kantornya selama dua kali seminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar