Jumat, 20 Agustus 2010

Selama Ramadhan, Ponsel Lokal Tumbuh 30%

PRODUSEN ponsel lokal berharap selama bulan Ramadhan dan Lebaran 1431 Hijriyah, penjualan ponsel bisa meningkat antara 20-30%. Untuk itu, para vendor ponsel lokal mulai mengatur strategi guna mengakomodasi kemungkinan naiknya permintaan ponsel.

Demikian rangkuman pendapat dari Direktur Retail Tiphone Mobile Indonesia David Tirta Wijaya, Manager Pemasaran PT Nagamas Kreasi Mandiri K-Touch Andy Tanujaya, dan Regional Sales Manager Mito Mobile Tony Sunarto dalam kesempatan terpisah di Jakarta, belum lama ini.

David optimistis, saat Ramadhan dan Lebaran ini, penjualan ponsel bisa terdongkrak minimal 20% dibandingkan penjualan pada hari-hari biasanya. "Kalau momen seperti ini, penjualan ponsel pasti tumbuh, tak hanya ponsel merek lokal tetapi juga merek global. Kalau ponsel merek lokal, saya kira growth-nya bisa sampai 20% dibandingkan penjualan hari biasa. Ini akan berlangsung hingga akhir Agustus," ujar David.

Dia menjelaskan, Tiphone bisa memasarkan hingga 150 ribu unit ponsel per bulan. Khusus Agustus dan September, penjualannya diharapkan bisa menembus 200 ribu per bulan.

Sedangkan berdasarkan demografi, daya serap ponsel TiPhone terbesar saat ini masih di Jabodetabek. "Sekitar 50% lebih itu penjualannya didominasi Ibukota (Jakarta). Sisanya di daerah, seperti Surabaya, Medan, Magelang, Jogja, Makassar, Solo, dan beberapa kota kecil lain," ujarnya.

Dalam waktu dekat, sambung dia, pihaknya akan meluncurkan ponsel berkonten Islami, Tiphone T33. “Kami akan gandeng Opick sebagai brand ambassador," katanya.

Meningkat 30%

Sementara itu, Andy Tanujaya mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, selama Ramadhan dan Lebaran, penjualan ponsel K-Touch bisa meningkat hingga 30%. Namun pihaknya tidak memiliki produk-produk khusus yang disiapkan untuk menghadapi dua momen penting tersebut.

“Kami masih andalkan ponsel K-Touch B2200 yang dilengkapi dengan Azan Alarm. Kami tetap optimistis, walaupun tidak memiliki persiapan khusus, penjualannya bisa meningkat hingga 30%,” katanya.

Dia menjelaskan, setelah Lebaran, pihaknya akan mengeluarkan ponsel yang dilengkapi konten Islami, seperti perhitungan zakat dan kompas penunjuk arah kiblat. “Terus terang kami terlambat untuk mengeluarkannya sekarang. Jadi kami keluarkan setelah Lebaran,”ujar dia.

Andy memperkirakan, setelah Lebaran penjualannya akan masih baik hingga menjelang akhir tahun. “Penjualannya biasanya masih bagus, apalagi mau mendekati akhir tahun ada momentum liburan Natal dan juga banyak karyawan yang mendapat bonus,” kata dia.

Saat ini, K-Touch tidak hanya fokus memasarkan produk-produknya di kawasan Jabodetabek, namun dikembangkan di luar kota. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan penetrasi K-Touch, sekaligus mengurangi persaingan antar vendor ponsel lokal yang cukup ketat di wilayah Jabodetabek.

“Sekarang ini 70% penjualan K-Touch berada di luar wilayah Jabodebatek, sisanya di Jabodetabek. Kota-kota yang sedang tumbuh dan berkembang di luar Jakarta, kami kira pasar potensial yang harus digarap, dan responnnya ternyata cukup baik pada produk kami,” terangnya.

Qwerty Bertahan

Regional Sales Manager Mito Mobile, Tony Sunarto mengatakan, pasar ponsel di Indonesia diperkirakan masih dikuasai ponsel jenis Qwerty hingga dua tahun ke depan. Saat ini ada tiga jenis ponsel yang beredar di Indonesia, yakni jenis Qwerty, Candy Bar serta jenis layar sentuh atau touch screen. Diperkirakan dari 1,7 juta unit ponsel yang terjual setiap bulannya, sekitar 50 % merupakan jenis Qwerty.

"Saya kira ponsel jenis ini akan tetap bertahan hingga dua tahun ke depan, mengingat masih banyaknya permintaan ponsel jenis ini, apalagi dikalangan menengah kebawah," kata Tony.

Dia mengatakan, ponsel jenis ini memang sedang booming (paling diminati) terkait munculnya produk BlackBerry. Tony memperkirakan, pasar ponsel di Indonesia akan masih dikuasai jenis Qwerty hingga dua tahun kedepan. Untuk itu, pihaknya telah mengeluarkan produk baru ponsel berjenis Qwerty, yakni Mito series-303, dengan andalan keyboard Qwerty dan fitur video chat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar