Rabu, 11 Agustus 2010

RIM Terima Rp 1,5 Triliun Per Tahun

SAAT ini enam operator telekomunikasi di Indonesia menjadi mitra RIM untuk memasarkan ponsel dan layanan BlackBerry. Keenam operator itu telah menghimpun sekitar 1,5 juta pelanggan aktif BlackBerry di Indonesia.

Belanja pulsa rata-rata pelanggan BlackBerry adalah sebesar Rp 90 ribu per bulan per pelanggan. Dengan demikian, total dana yang dihimpun dari pelanggan mencapai Rp 135 miliar per bulan atau Rp 1,62 triliun per tahun.

Sementara itu, dana yang disetorkan pelanggan BlackBerry (melalui operator) ke RIM di Kanada sebesar US$ 6-8 per bulan per pelanggan. Itu berarti, setiap tahun orang Indonesia telah menyetorkan dananya ke RIM di Kanada sebesar US$ 108-144 juta per tahun atau sekitar Rp 972 miliar hingga Rp 1,3 triliun per tahun.

Selain itu, operator telekomunikasi juga harus membayar sewa bandwidth ke RIM. Menurut Ketua Umum Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno, besarannya adalah US$ 1.000 per Mbps. Namun, menurut pengamat pemasaran BlackBerry Faizal Adiputra, biaya sewa bandwidth yang harus dibayar ke RIM itu mencapai US$ 5-8 ribu per Mbps.

Saat ini, Telkomsel mengklaim telah memiliki link bandwidth sebesar 400 Mbps ke RIM, XL sebesar 800 Mbps, dan Indosat 600 Mbps. Sedangkan tiga operator lain (Axis, Tri dan Smart) tidak diketahui. Total bandwidth-nya mencapai 1,8 Gbps.

Dengan asumsi menggunakan data ATSI, total dana yang harus disetor ke RIM untuk sewa bandwidth sebesar US$ 1,8 juta per bulan atau Rp 195 miliar per tahun. Namun, bila menggunakan asumsi data Faizal, nilainya mencapai Rp 1-1,5 triliun per tahun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar