Selasa, 10 Agustus 2010

Jualan Ponsel Selama Ramadhan

BULAN Ramadhan menjadi momentum bagi operator telekomunikasi berjualan dan mendulang pendapatan, sekaligus demi memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Mereka menawarkan serangkaian program promosi, yang dibungkus dengan program Ramadhan, mudik bareng, dan menawarkan ponsel bundling dengan harga miring.

Tak hanya operator CDMA yang berlomba menawarkan ponsel bundling, juga operator GSM. Mereka, operator kecil tersebut, membungkus tawarannya dengan nuansa islami, berbagai fitur menarik, dan dengan harga terjangkau.

Demikian rangkuman pendapat yang dihimpun dari Group Head of Product and Device Management PT Mobile-8 Telecom Tbk Sukaca Purwokardjojo, Division Head of Marketing Multimedia PT Smart Telecom Ruby Hermanto, dan Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Erik Meijer. Mereka dihubungi secara terpisah di Jakarta, Senin (9/8).

Operator Smart yang tengah merintis merger dengan operator Fren meluncurkan ponsel SmartFren edisi Islami. Sedangkan PT Bakrie Telecom Tbk yang sempat diisukan ‘pacaran’ dengan Flexi Telkom juga meluncurkan tiga variasi terbaru hape Esia Hidayah.

Ruby Hermanto mengatakan, ponsel Smartfreen edisi Islami itu khusus dipasarkan selama Ramadhan ini dengan harga Rp 319 ribu. Setiap pembelian ponsel itu, pelanggan mendapatkan tujuh hari gratis konten Islami, seperti kajian Islam, Hadist Shahih, Asmaul Husna dan Novel Islami.

Selain itu, pelanggan juga mendapatkan 30 hari gratis internet, 30 hari gratis RBT Islami, dan 30 hari gratis SMS Islami. “Sebagian hasil dari pemakain konten tersebut akan diinfaqkan,” kata Ruby.

Pihak Smart dan Fren optimistis, ponsel tersebut bakal direspons pasar dengan baik. Menurut Sukaca Purwokardjono dari Mobile-8, untuk tahap awal, ponsel itu ditargetkan terjual 60 ribu unit. “Peluncuran ponsel ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara kami dalam rangka menyambut Ramadhan yang penuh berkah ini. Semoga dengan hape ini, pelanggan mendapat banyak manfaat melalui konten-konten Islami yang ada di dalamnya,” kata Sukaca.

Sementara itu, Erik Meijer menjelaskan, Bakrie Telecom bekerja sama dengan Nexian dan Huawei meluncurkan tiga variasi terbaru Hape Esia Hidayah, yaitu Hidayah Sholeh, Hidayah Sholeh Qwerty, serta Hidayah Amanah. Ketiga ponsel bundling ini makin melengkapi keragaman Hape Esia Islami yang sudah lebih dulu muncul sejak 2008.

Ketiga hape Esia terbaru ini memiliki aplikasi secara lengkap 114 surat Al Qur’an, Juz Amma dengan tawjid blok warna, tata cara sholat, wudhu, rukun Islam, Asmaul Husna, serta fitur Adzan. Bahkan terdapat rapor amal di Hape Esia Hidayah Soleh untuk anak yang memungkinkan anak menunjukkan catatan ibadah dan sholatnya kepada orang tuanya.

“Keberadaan fitur laporan ibadah juga merupakan jawaban terhadap keresahan orang tua akan konten-konten negatif yang tidak semestinya dilihat oleh anak-anak,” ujarnya.

Versi terbaru Hape Esia Hidayah Sholeh juga menawarkan pilihan ponsel Qwerty. Tawaran ponsel Qwerty ini untuk mengakomodasi kegemaran masyarakat akan fitur-fitur pertemanan sosial, seperti Esia Messenger, Facebook, Twitter, dan Yahoo Messenger.

Ketiga ponsel ini ditawarkan dengan harga terjangkau, yakni Rp 199 ribu untuk Hape Esia Hidayah Sholeh yang berbentuk candy bar, Rp 299 ribu untuk Hape Esia Hidayah Sholeh Qwerty, dan Rp 499 ribu untuk Hape Esia Hidayah Amanah.

“Respons pasar cukup baik atas Hape Esia Hidayah. Penjualan tipe sebelumnya terjual hampir 700 ribu unit. Sekarang ini untuk tiga produk terbaru ini pada tahap awal kami menyiapkan sekitar 200 ribu unit,” ujarnya.

Operator GSM

Operator Axis, PT Natrindo Telepon Seluler (NTS), juga menawarkan paket bundling ponsel Qwerty dengan harga mulai dari Rp 200 ribu. Selain itu, operator yang kini memiliki enam juta pelanggan itu meluncurkan program Berkah Ramadhan dengan penawaran gratis 10 ribu SMS ke semua operator, gratis telpon ke sesama pelanggan Axis di waktu sahur, bonus pulsa, serta undian hadiah.

Selain itu, program promo berlangganan Axis Islami Rp1 tetap menjadi andalan untuk menggaet pengguna konten. Edukasi penggunaan data dan layanan bernilai tambah (VAS) ditempuh melalui paket bundling 150 unit ponsel Qwerty murah dengan harga mulai dari Rp 200 ribu.

Syakieb Sungkar mengklaim, infrastruktur jaringan Axis siap menampung lonjakan trafik hingga lima kali lipat. Axis juga telah melakukan tes jaringan guna meyakinkan pelanggan terhadap kesiapan jaringan menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Sementara itu, PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT), operator Tri, meluncurkan promo tarif telepon murah Rp 99 per menit selama lima menit dan gratis 100 ribu SMS per hari. Program yang berlaku mulai 10 Agustus 2010 ini menggunakan skema batasan panggilan selama lima menit serta tarif berlangganan 100 ribu SMS harian, mingguan, sampai bulanan.

Menghadapi Ramadhan dan Lebaran ini, operator Tri mengklaim telah menambah lebih dari 50% kapasitas jaringan untuk telepon dan SMS. “Kami memprediksi lonjakan trafik seluruh layanan telekomunikasi saat Ramadhan dan Lebaran mencapai dua kali lipat,” kata Presdir PT HCPT Manjot Mann.

Tumbuh 20%

Geliat operator kecil meluncurkan program promosi selama Ramadhan ini merupakan upaya untuk menyaingi operator besar, seperti Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL. Operator besar-besar itu sudah lebih dulu menawarkan program selama Ramadhan ini dan menjanjikan jaringannya siap menghadapi lonjakan trafik hingga dua kali lipat.

Ramadhan dan Lebaran merupakan momentum operator telekomunikasi berjualan dan mendulang pendapatan, sekaligus demi memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Dari ritual tahunan umat Islam ini, operator telekomunikasi rata-rata bisa meningkatkan pendapatan kotor sekitar 5-20%. Operator besar, bahkan bisa meraup peningkatan pendapatan hingga 20% selama Ramadhan dan Lebaran.

Hal ini diakui Vice President Sales & Distribution PT Natrindo Telepon Seluler (Axis) Syakieb A Sungkar dan Direktur Commerce PT XL Axiata Tbk (XL) Joy Wahyudi. Namun, Guntur S Siboro, mantan direktur Indosat yang kini menjadi pengamat pemasaran produk telekomunikasi, mengatakan, operator dengan jaringan luas lebih diuntungkan.

“Pada Ramadhan ini kami menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit dengan akuisisi pelanggan baru sekitar 5-10%,” kata Syakieb Sungkar di Jakarta, Senin (9/8).

Sementara itu, Joy Wahyudi mengatakan, selama Ramadhan ini, operator XL menyiapkan program khusus. Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi XL di pasar, sekaligus meningkatkan pertambahan jumlah pelanggan. “Selama Ramadan ini, kami berharap, pelanggan XL bisa bertambah 10-20% di atas hari biasa,” kata Joy Wahjudi.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat pemasaran telekomunikasi Guntur S Siboro mengatakan, akuisisi pelanggan yang besar biasanya terjadi pada operator yang memiliki jangkauan luas. Sebab, pelanggan mencari operator yang menyediakan layanan seluler di kampung halamannya.

“Sebenarnya, yang sangat diperebutkan oleh para operator adalah peningkatan pendapatan dari para pelanggan yang rela mengeluarkan pulsa lebih di Hari Raya. Pelanggan yang telah mengisi pulsa di kota asal diharapkan tidak berganti operator di tempat mudiknya” kata Guntur.

Dia mengatakan kompetisi yang semakin ketat menyebabkan margin pendapatan operator saat Ramadhan dan Lebaran tidak setinggi dulu. “Operator dapat meningkatkan pencitraannya jika tidak ingin pelanggannya pindah ke kompetitor. Sebenarnya titik persaingan masih masih terpusat di Pulau Jawa,” kata Guntur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar